Transaksi RI Korea, Indonesia dan Korea Selatan telah mencapai kesepakatan penting yang mengubah cara transaksi perdagangan antara kedua negara. Mulai sekarang, transaksi dagang antara Indonesia dan Korea Selatan tidak lagi menggunakan Dolar AS sebagai mata uang perantara. Sebagai gantinya, kedua negara akan menggunakan mata uang masing-masing, yaitu Rupiah dan Won. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada Dolar AS tetapi juga diharapkan memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

Penggunaan Rupiah dan Won dalam Transaksi RI Korea
Kesepakatan ini merupakan hasil dari negosiasi panjang antara kedua negara. Dengan penggunaan Rupiah dan Won, pelaku usaha di kedua negara dapat melakukan transaksi tanpa harus menukar mata uang mereka ke Dolar AS terlebih dahulu. Ini tentunya akan mengurangi biaya transaksi dan risiko fluktuasi nilai tukar yang sering kali menjadi kendala dalam perdagangan internasional. Selain itu, langkah ini juga dianggap sebagai strategi untuk mengurangi dominasi Dolar AS dalam perdagangan global, yang selama ini menjadi mata uang utama dalam transaksi internasional.
Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Korea Selatan telah menjajaki berbagai kemungkinan untuk memperkuat hubungan ekonomi mereka. Salah satu aspek penting yang menjadi perhatian adalah mengurangi dampak fluktuasi dolar AS terhadap stabilitas ekonomi kedua negara.
Manfaat Ekonomi bagi Kedua Negara dalam Transaksi RI Korea
Penggunaan Rupiah dan Won dalam transaksi perdagangan bilateral memiliki banyak manfaat. Pertama, hal ini akan mengurangi biaya konversi mata uang yang sering kali menjadi beban tambahan bagi eksportir dan importir. Dengan sistem pembayaran yang lebih efisien, perusahaan-perusahaan di kedua negara akan lebih terdorong untuk melakukan transaksi lintas negara. Ini tentunya akan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Korea Selatan.
Pelaku usaha di Indonesia dan Korea Selatan juga memiliki peran penting dalam keberhasilan implementasi kesepakatan ini.
Dampak Positif Bagi Perekonomian Indonesia
Bagi Indonesia, penggunaan Rupiah dalam transaksi internasional seperti ini membawa beberapa keuntungan. Pertama, hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap Rupiah di pasar internasional, yang berpotensi memperkuat nilai tukar Rupiah. Kedua, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional juga dapat mengurangi tekanan terhadap cadangan devisa negara. Tidak hanya itu, penggunaan Rupiah dan Won juga membuka peluang bagi bank-bank di kedua negara untuk memperluas layanan mereka dalam transaksi internasional.
Meskipun dolar AS masih menjadi mata uang cadangan global yang dominan, langkah-langkah seperti ini menunjukkan bahwa negara-negara lain sedang mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar. Jika lebih banyak negara mengikuti jejak Indonesia dan Korea Selatan, bukan tidak mungkin kita akan melihat perubahan besar dalam lanskap keuangan global di masa depan.
Tantangan dan Peluang
Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memastikan stabilitas nilai tukar antara Rupiah dan Won. Fluktuasi yang tajam dapat mempengaruhi kelancaran transaksi dan potensi keuntungan bagi pelaku usaha.
Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi kedua negara untuk bekerja sama lebih erat dalam menjaga stabilitas ekonomi masing-masing. Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan telah menyusun berbagai langkah untuk meminimalkan risiko yang mungkin timbul, termasuk dengan memperkuat koordinasi antara otoritas moneter dan fiskal kedua negara.
Meskipun manfaatnya jelas, penerapan sistem pembayaran ini tentu saja tidak lepas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa infrastruktur keuangan di kedua negara siap untuk mendukung transaksi menggunakan mata uang lokal.
Kedua negara juga harus siap menghadapi reaksi pasar global, yang mungkin melihat langkah ini sebagai ancaman terhadap stabilitas dolar AS.
Masa Depan Perdagangan Bilateral
Dengan adanya kesepakatan ini, masa depan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan tampak semakin cerah. Jika kesepakatan ini berhasil, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjalin kesepakatan serupa dengan negara-negara lain di kawasan Asia.
Di sisi lain, kesuksesan inisiatif ini juga dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara berkembang lainnya untuk mengeksplorasi kemungkinan serupa. Dengan mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, negara-negara ini dapat lebih mandiri dalam mengelola ekonomi mereka dan menciptakan kondisi perdagangan yang lebih adil dan menguntungkan.
Penutup
Kesepakatan antara Indonesia dan Korea Selatan untuk menggunakan Rupiah dan Won dalam transaksi dagang bilateral adalah langkah yang berani dan visioner. Ini bukan hanya tentang mengurangi ketergantungan pada dolar AS, tetapi juga tentang menciptakan sistem perdagangan yang lebih adil dan stabil bagi kedua negara.
Kesepakatan antara Indonesia dan Korea Selatan untuk menggunakan Rupiah dan Won dalam transaksi perdagangan merupakan langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada Dolar AS. Ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi kedua negara, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral yang lebih strategis.
Bagi Indonesia, langkah ini memberikan peluang untuk memperkuat nilai tukar Rupiah dan meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang. Tantangan yang ada juga dapat diatasi dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, otoritas moneter, dan pelaku usaha di kedua negara.
Artikel Transaksi RI Korea: Dolar AS Ditukar Rupiah & Won pertama kali tampil pada thenewssources.